Kamis, 20 Agustus 2009

KATAKAN PADA MEREKA.....

Wahai teman......
Katakan pada mereka.....
Yang sedang bingung mencari jalan.....
Yang sedang membaca buku kebodohan....
Yang sedang berceramah kecemasan....
Yang sedang manawarkan kekonyolan....
Yang sedang membungkus kebenaran....
Yang sedang bermimpi diawang-awang....

Wahai teman......
Teriakkan pada mereka.....
Yang sedang terlena dipersimpangan....
Kalau kita bukan siKerbau itu...

Wahai teman....
Jangan rapatkan selimutmu....
Saat...mariot jilid dua tlah terbit....
Bukankah itu hanya gelitik dikaki kita???

Wahai teman.....
Bisikkan pada mereka....
Yang sedang tertawa difata morgana...
Bukankah...ini tanah kita....
Yang sedang terinjak keledai-keledai dungu???

Wahai teman.....
Ucapkan salam pada mereka....
Yang sedang berkaca dipintu syurganya....
Bahwa kita telah terbangun....
Karena cubitan manis mereka....

Wahai teman....
Genggamlah erat tanganku....
Bagai nenek moyang kita memegang bambu runcing...
Tunjukkan pada keledai-keledai dungu itu....
Kalau kita adalah Garuda bertaring....
Wahai teman....
Jangan biarkan mereka sembunyi dibalik ketiak kita...
Enyahkan mereka dengan syair "Padamu negeri"....
Jangan takut karena petasan-petasan mereka...
Yang hanya bikin tersentak bayi-bayi bobok....
Wahai teman.....
Jangan beri mereka...walau hanya numpang tidur....
Karena mereka telah menyembelih manusia bagai ayam potong...
Dan berdalih....Agama yang meminta....
Sambil bercerita...."Kita pasti masuk syurga".....
Wahai teman.....
Ini tanah kita.....ini rumah kita.....!!!!!
Lalu...siapa mereka, terlahirkah mereka walau dihalaman rumah ini???

Wahai teman.....
Mari, tegakkan kepala kita....
Demi sang Ibu yang mebesarkan kita....
Demi sang Saka yang melekat disudut dada!!!!!
Katakan sekali lagi pada mereka...
Bahwa kita bukan kerbau itu.....
Tapi merekalah keledai-keledai dungu itu....
MERDEKA........!!!!!

Selasa, 11 Agustus 2009

AKU SEORANG PEJABAT

Aku adalah seorang pejabat......
Tidakkah kau tahu itu.....
Dibalik jasku ada bisa beracun,
yang siap meluluh lantakkan mimpi-mimpimu.

Bila kalian ingin aku menepati janjiku waktu lalu....
Lewat corong usang dan ramai2 mengiba.....
Ah....kalian betul-betul tak waras....
Bukankah demo-demo tak berguna itu hanyalah lagu pengantar tidur kami???
Tak usah kamu meminta sobat...
Karena semua janjiku dulu, hanyalah...
Sebuah kata pengantar buku berlirik dusta.

Lihatlah....
Dilengan kiriku teman....
Dari polisi yang bercukong dan birokrat bertampang jaksa...
Yang mengikat kepalanya dengan dasi....
Semua mengharap rokok tak bercukai dariku....

Jika....
Suatu hari.... aku menyolek gadis cantik....
Lalu kubisikkan sebutir nafsu berbungkus rupiah....
Jangan kau iri...karena gadis itu kan tersipu malu...
Dan menyeretku dalam hangat selimutnya....
Apakah kau lupa....kalau aku seorang pejabat???

Kalau kami hangat kau bicarakan....
Disela2 redup warung kopi....
Sambil menatap televisi dan koran bekas....
Tentang korupsi dan saudaranya....
Jangan...jangan kau terhipnotis....
Karena kami akan dibesarkan dari situ....
Bukankah semua itu makan malamku???

Jika kau lihat kami duduk manis dikursi pesakitan....
Tak usah kalian tertawa lebar....
Karena itu hanya pemanasan permainanku...
Bukankah aku seorang pejabat???

Terimakasih kawan.....
Kalian telah mengantar aku pada pintu syurgaku...
Disini...aku mau istirahat sejenak....
Memeluk kursi empuk yang akan meninabobokanku...
Membesarkan anuku dan memesan peti mati emas berukir air mata kalian....
Hanya satu pesanku kawan...
Selamat menikmati...dan jangan ada sesal lagi....